14
Jul
Tarakan – Pertamina EP (PEP) Tarakan Field mengadakan Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET dan Seminar Hari Lingkungan Hidup bagi siswa SMP dan SMA di kota Tarakan, Kalimantan Utara. Mengusung tema yang sama dengan United Nation di tahun 2023, yaitu Solusi untuk Polusi Plastik, PEP menjalankan kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia.
PEP Tarakan Field HSSE Superintendent Ramona Ginting menjelaskan bahwa saat ini jumlah sampah di Indonesia telah mencapai 23 juta ton dimana 18% dari sampah tersebut merupakan sampah plastik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Oleh karena itu, menurut Ramona, Perusahaan berkomitmen untuk mendukung solusi atas permasalahan sampah, khususnya plastik ini.
“Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET ini bertujuan untuk mengurangi sampah, terutama botol bekas dan meningkatkan nilai tambah botol bekas tersebut. Melalui lomba ini, para peserta menjadi lebih peduli dan bijak dalam mengelola sampah plastik, sehingga mereka diharapkan dapat menjadi Agent of Change di sekolah masing-masing,” imbuh Ramona.
Penilaian produk kreasi sampah botol plastik PET dilandaskan pada aspek utilitas atau kegunaan, originalitas atau keaslian karya, kreatifitas dalam membuat produk yang unik dan mampu memberikan nilai tambah pada produk sampah tersebut, serta komposisi sampah botol plastik PET.
Juara 1 Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET diraih oleh kelompok “Creative Fashion” dari SMAN 2 Kota Tarakan dengan karya tempat sampah dari botol bekas. Hasil karya sampah plastik botol PET yang dibuat peserta antara lain berupa meja dan kursi ecobrick, tempat sampah, akuarium, hingga media tanam hidroponik.
Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Widi, turut memberikan apresiasinya kepada peserta yang telah antusias melakukan hasil daur ulang yang sangat kreatif, sehingga botol plastik bekas tersebut pun dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai tambah; serta mengajak seluruh peesrta untuk terus mengembangkan kreatifitasnya dalam mendaur ualng sampah botol plastik.
Pada kesempatan terpisah, PEP Tarakan Field Manager Isrianto Kurniawan mengungkapkan bahwa setiap hari kota Tarakan menghasilkan sekitar 194 ton sampah, dan hanya 156 ton yang dikelola di TPA. ”Mayoritas sampah yang tidak terkelola tersebut merupakan sampah plastik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Isrianto, lomba ini merupakan bagian dari program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) Perusahaan dan langkah nyata untuk terus mendukung Pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDG), khususnya tujuan 12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
”Kami akan terus menjalankan operasi migas yang ramah lingkungan serta upaya-upaya untuk keberlanjutan lingkungan bagi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dinakhodai oleh PHI. Dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), PEP Tarakan Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
22
Nov
22
Nov
21
Nov
21
Nov
21
Nov
18
Nov