29
Nov
Jakarta – Salah satu mitra binaan program CSR PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), yaitu Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM) berhasil menyabet penghargaan sebagai UMKM dengan varian produk terbanyak, pada Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III yang diselenggarakan oleh SKK Migas pada tanggal 24 November 2023. Koperasi ini telah menghasilkan banyak varian produk dalam program PUSAKA (Pemanfaatan Ulang Sabut Kelapa).
Forum Kapnas III tahun ini mempertemukan para pemangku kepentingan industri hulu migas nasional, yang diikuti oleh sebanyak 34 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), 70 perusahaan dalam negeri, 17 asosiasi dan himpunan, serta 35 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terbaik dari seluruh wilayah kerja hulu migas. Hadir juga sebanyak 30 food stall/ stan kuliner nusantara.
General Manager Zona 10 Avep Disasmita menjelaskan bahwa Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM) merupakan mitra binaan PHKT yang berkesempatan mengikuti Forum Kapnas III dengan menampilkan beragam produk olahan dari sabut kelapa, antara lain pupuk organik dari cocopeat, pot media tanam anggrek, cocopeat, cocofiber, cocomesh, cocoblock, coco matras, kerajinan topi, kerajinan sepatu, gantungan kunci, tempat ATK, tempat tisu, dan lampu tidur.
“Dalam Program PUSAKA, perusahaan dan koperasi melihat potensi pengembangan sabut kelapa sebagai solusi atas persoalan limbah kelapa yang berlimpah untuk diolah menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti pupuk organik hingga kerajinan yang memiliki di wilayah pesisir Tanjung Jumlai, Kelurahan Saloloang, Kecmatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Menurut Avep, Perusahaan menerapkan berbagai inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR termasuk pada program PUSAKA ini sehingga memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Ketua Koperasi KIM Rusni Pebriyanti menyampaikan apresiasinya kepada Perusahaan yang telah mendukung dan mendampingi program Pusaka dan koperasi KIM. “Saat ini kami memiliki pengetahuan baru untuk belajar membuat produk-produk kerajinan dari sabut kelapa, dimana sebelumnya pengetahuan dan keterampilan kami ini terbatas,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk menjalankan operasi hulu migas yang ramah lingkungan dan patuh terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang lingkungan.
”Adanya pengolahan sabut kelapa di Kelurahan Saloloang sebagai bentuk inovasi sosial dan lingkungan pada Program PUSAKA, dapat mengurangi dampak lingkungan berupa pengurangan emisi dan limbah mengingat sebelumnya kelapa ini dibiarkan jatuh, mengering dan dibakar,” jelas Dony.
Dony menambahkan bahwa Perusahaan senantiasa berkomitmen menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, dimana program ini mendukung tujuan 1 yaitu tanpa kemiskinan, tujuan 5 terkait kesetaraan gender, tujuan 9 mengenai industri, inovasi dan infrastruktur, dan tujuan 13 tentang penanganan perubahan iklim.
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environment, Social, Governance (ESG) di Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka di Kalimantan Timur. PHKT bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
22
Nov
22
Nov
21
Nov
21
Nov
21
Nov
18
Nov