11
May
Jakarta - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, telah memperlihatkan semangat menjunjung tinggi aspek management mutu, melalui pengembangan berbagai inovasi guna menunjang keberhasilan pencapaian bisnis dan operasi perusahaan. Hal ini tercermin dalam keberhasilan PHI dalam ajang bergengsi Annual Pertamina Quality Awards (APQA) 2021.
Tahun ini PHI menyabet beberapa penghargaan antara lain The Best Quality Board, The Best Achievement, Nominasi The Best Value Creations, tiga Continuous Improvement Program (CIP) Platinum, dan satu CIP Gold. Sebagaimana diketahui, ajang APQA merupakan kegiatan tahunan PT Pertamina (Persero) sebagai wujud nyata dukungan dan apresiasi manajemen membangun budaya inovasi dan perbaikan yang berkelanjutan di level bisnis dan operasional. Gugus CIP PHI ini sebelumnya telah unjuk prestasi dalam kompetisi inovasi CIP pada forum Upstream Improvement and Innovation Awards (UIIA) di level Direktorat Hulu, sebelum berkompetisi dengan para finalis lainnya yang berasal dari berbagai sektor di Pertamina.
Salah satu inovasi yang berhasil meraih gelar platinum adalah FT-Prove OPTIDRILL yang mengusung metode efisiensi pengeboran sumur re-entry yang mengintegrasikan 4 inovasi utama, yaitu: melakukan plug and abandonment sumur lama dengan menggunakan unit yang lebih kecil atau tanpa menggunakan rig pengeboran (rigless operation) sehingga biaya pekerjaan menjadi lebih murah; melakukan 3 x trips rangkaian pipa menjadi hanya 1 x trip rangkaian pipa saja sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat. Kemudian pekerjaan akuisisi data formasi dengan menggunakan metode direct logging dengan prosedur khusus sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah. Dan yang terakhir adalah penggunaan lumpur pengeboran SF-05 buatan Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, sehingga laju pengeboran menjadi lebih cepat.
Integrasi keempat inovasi tersebut mampu menurunkan biaya pengeboran sebesar 40% dengan total penghematan biaya tahun 2020 sebesar Rp 533 miliar, serta potensi penghematan biaya Rp 1,1 triliun pada akhir 2021. Selain itu durasi penyelesaian sumur turun 56%, bahkan salah satu sumur (BG-4) memecahkan rekor pengeboran sumur tercepat di offshore Mahakam setelah lebih dari 50 tahun operasi Mahakam. Dan tentu saja seluruh aktivitas tersebut berjalan dengan Zero Zero Invisible Lost Time dan Zero Non Productive Time.
Sebagai wujud apresiasi perusahaan, seluruh gugus mendapatkan penghargaan langsung dari Direktur Utama PHI Chalid Said Salim, dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat (07/05). Dalam sambutannya, Chalid mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih tersebut. “Semoga penghargaan ini dapat memberikan tambahan motivasi dan semangat kepada seluruh Perwira Regional 3 Kalimantan untuk dapat terus berkarya memberikan ide, gagasan, inisiatif, perbaikan, serta menciptakan inovasi,” katanya.
Lebih lanjut Chalid menjelaskan, “mengutip Bapak B.J. Habibie, masa depan Indonesia ditentukan oleh keunggulan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki nilai budaya, memahami dan menguasai mekanisme pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Pada tahun 2021, PHI menargetkan pencatatan ide sebanyak 10 % dari total pekerja atau sekitar 300 ide dan penulisan risalah CIP (Continuous Improvement Program) sebanyak 5 % dari total pekerja atau sekitar 150 risalah. Selain CIP, PHI juga mempunyai target pilar Quality Management lainnya antara lain Sistem dan Standard Management (SSM), Knowledge Management (KM), dan Quality Management Assesment (QMA).
Salah seorang penerima penghargaan platinum, Erizal Wihdul Fachad, menjelaskan dia mempelajari banyak hal baru selama mengikuti ajang APQA. “Kami sangat bersyukur atas dukungan dari seluruh jajaran manajemen. Semoga penghargaan ini dapat memberikan inspirasi, tiada kata lelah untuk terus berinovasi,” katanya.
22
Nov
22
Nov
21
Nov
21
Nov
21
Nov
18
Nov