04
Aug
Kutai Kartanegara – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berhasil menyelesaikan pengeboran sumur M-310, yaitu sumur pengembangan pertama di 2022 dengan produksi awal (initial rate) sebesar 1100 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan 0 % water cut. Sumur ini terletak Lapangan Mutiara Pamaguan PHSS, Kabupatan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Pjs. General Manager Zona 9, Andre Wijanarko, menguraikan bahwa pengeboran sumur M-310 berlangsung selama 16 hari sejak 25 Juni 2022 hingga 10 Juli 2022. Setelah fasilitas produksi siap digunakan, sumur M-310 mulai diproduksikan pada 24 Juli 2022.
“Keberhasilan kami dalam memproduksikan migas dari sumur pengembangan ini merupakan wujud komitmen PHSS untuk mendukung SKK Migas dan pemerintah Indonesia dalam pencapaian target produksi migas nasional di 2030,” jelas Andre.
Lebih lanjut, Andre menambahkan bahwa PHSS bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek pengboran ini dengan menerapkan prinsip OTOBOSOR (On Target, On Budget, On Scope/Spec/Safety, On Return/Regulation).
“Diperolehnya initial rate sebesar 1100 BOPD dengan 0 % water cut menjadi penyemangat bagi manajemen, pekerja, dan mitra kerja Perusahaan untuk terus melakukan pengembangan lapangan migas yang dikelola saat ini bagi keberlanjutan produksi migas WK dari Wilayah Kerja Sanga Sanga pada tahun-tahun mendatang,” tambah Andre.
Pengeboran sumur M-310 berhasil diselesaikan dengan mengedepankan aspek HSSE secara disiplin dan menerapkan keunggulan operasi melalui inovasi dan teknologi yang tepat. Untuk mempertahankan kinerja, PHSS bersinergi dengan beragam pihak sejak pengusulan proposal yang komprehensif agar dapat menghasilkan rencana pengembangan yang kuat dan implementasi yang fleksibel dalam kondisi industri yang volatile.
Hingga Juli 2022, Zona 9 yang melingkupi PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Pertamina EP Sangasanga Field, PT Pertamina EP Sangatta Field, dan PT Pertamina EP Tanjung Field berhasil memproduksikan 18,210 BOPD minyak dan 52.455 MMSCFD gas.
“Di Zona 9, kami mempunyai 52 program pengeboran sumur pengembangan dan 3 sumur eksplorasi. Banyaknya program pengeboran ini merupakan bagian dari komitmen kerja kami sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui oleh manajemen Perusahaan dan SKK Migas,” tutur Andre.
Sementara itu, Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim menyampaikan, bahwa Pertamina Hulu Indonesia terus melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas dari lapangan-lapangan yang sudah mature. Menurut Chalid, PHI bersama anak perusahaan dan afiliasinya terus berinvestasi dalam mencari sumber daya energi baru dan menambah cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi wilayah-wilayah kerja migas.
“Di PHI, kami terus berinvestasi dengan melakukan pengeboran ekplorasi dan eksploitasi yang masif dan agresif. Kami pun menerapkan beragam inovasi dalam kegiatan pengeboran sehinga bisa dilaksanakan dengan lebih efektif, cepat, dan hemat sehingga Perusahaan dapat terus menghasilkan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan terutama pemerintah dan pemegang saham,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) merupakan anak Perusahaan PHI yang merupakan bagian dari Zona 9 untuk menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Sanga Sanga Kalimantan Timur. PHSS bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
22
Nov
22
Nov
21
Nov
21
Nov
21
Nov
18
Nov