Balikpapan – Subholding Upstream Regional Kalimantan Zona 8 mengadakan program kerja praktek untuk mahasiswa perguruan tinggi di wilayah Kalimantan Timur bernama Cooperative Education Program (COOP). COOP merupakan salah satu upaya Zona 8 untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Provinsi Kaltim dan program ini didukung oleh SKK Migas Kalsul.  

Program COOP telah berlangsung sejak tahun 2003 dan memiliki 32 angkatan, dengan angkatan terbaru dimulai pada 05 Juli 2021 diikuti oleh 11 mahasiswa. Mereka terseleksi dari 152 mahasiswa yang mendaftar. Proses seleksi meliputi kelengkapan administrasi, test psikologi, test bahasa inggris, dan wawancara. Para pelamar berasal dari Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Kalimantan, dan STT Migas Balikpapan. Mereka ditempatkan di beberapa fungsi Zona 8 dengan harapan dapat menimba ilmu, pengalaman serta meningkatkan kompetensi mereka sebagai putra daerah.

General Manager Zona 8 Agus Amperianto menjelaskan bahwa COOP adalah salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan dari Zona 8 di bidang pendidikan sebagai salah satu bentuk komitmen Perusahaan dalam pengembangan SDM di wilayah Kalimantan Timur. “Tujuan program ini adalah untuk mendukung pemerintah daerah Kaltim dalam membentuk karakter SDM. Melalui program ini, diharapkan para peserta mendapatkan pengalaman dan nilai tambah untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja,” kata Agus.

Senada dengan hal tersebut, Sr. Manager Human Capital Regional 3 Muhammad Sodiqin menambahkan bahwa COOP juga merupakan salah satu program Fungsi Human Capital (HC) bagi lingkungan sekitar dimana melalui pengetahuan dasar di bangku perkuliahan, nantinya peserta akan mempraktekkan langsung pengetahuannya di dunia kerja. “COOP tahun ini dilaksanakan melalui metode virtual mengingat kondisi pandemi COVID-19. Kami sangat gembira dapat menyambut peserta dan berharap para peserta akan mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia kerja selama 6 bulan ke depan yang dapat memberikan efek positif terhadap pengembangan diri mereka,” kata Muhammad Sodiqin.